Pengalaman PTS 2016
Minggu lalu, sekolah SMP
Labschool Jakarta mengadakan PTS (penilaian tengah semester) selama 5 hari
mulai dari tanggal 3 – 7 Oktober. Hari sebelum hari pertama PTS, hari minggu
saya pergi les pada pagi hari untuk belajar pelajaran esok hari yaitu Bahasa
Indonesia. Les dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Setelah selesai
saya pulang dan langsung mengulang pelajaran yang telah dipelajari. Bahasa
Indonesia menurut saya lumayan susah dan harus diulang jika ingin bagus
nilainya. Sepanjang hari saya hanya belajar tidak ada aktivitas lainnya.
Biasanya saya pergi ke luar atau main basket di taman bersama teman. Walau
menghabiskan banyak energi ini adalah korban seorang murid demi nilai yang
bagus.
Pada hari senin, saya pergi berangkat ke
sekolah pagi – pagi sengaja karena inigin mereview dengan teman saya tentang
pelajaran yang akan dites nanti saat PTS. Saat setelah PTS, saya dan teman saya
terasa cape karena otak yang teruras setelah mengerjakan PTS. Saat pulang saya
istirahat sebentar untuk makan, minum, dan main HP sebentar. Setalah itu,
sekitar jam 5 saya pergi ke les untuk belajar pelajaran Matematika. Awal saya
kira susah, lama – lama saya mengerti. Pulang kerumah saya ulang sedikit dan langsung
belajar pelajaran pakarya karena besok PTS prakarya juga. Setelah lumayan
malam, saya istirahat dan berdoa untuk besok hari.
Hari Selasa, sama dengan
hari senin, saya pergi berangkat pergi dan mereview di pagi hari bersama teman
saya. Tetapi karena matematika jadi lebih serius belajarnya karena ini
matematika, pelajaran yang lumayan susah. Tetapi saya bersyukur mendapatkan
nilai 93. Jam istirahat tiba dan saya langsung mencari teman saya untuk belajar
bersama untuk pelajaran prakarya. Kita Tanya jawab sambil makan. Saat masuk
kelas untuk mengerjakan prakarya, saya agak gerogi karena saya saat belajar
tidak terlalu bias untuk Tanya jawab. Dan benar saya mendapatkan nilai yang
kurang memuaskan. Pulang sekolah saya langsung pergi ke tempat les untuk
belajar Bahasa Inggris dan PPKN. Bahasa inggris tidak terlalu susah tetapi saat
PPKN saya mulai kesusahan. Karena ini saya belajar sampai larut malam untuk
mencoba mereviw pelajaran PPKN.
Pada hari Rabu, sama
dengan hari yang lain. Saat mengerjakan Bahasa inggris, saya merasa gampang,
tetapi saat saya mengerjakan PPKN di situ saya mulai kesusahan. Setelah selesai
saya langsung pergi ke tempat les untuk belajar IPA fisika dan biologi. Saya
meminta untuk menambah waktu fisika karena saya paling tidak bias IPA fisika.
Saat selesai, saya langsung mengulang agar pelajaran yang telah dipelajari
tidak langsung hilang dari otak. Setelah mengulang IPA, saya langsung
mempelajari pelajaran seni budaya.
Pada hari kamis, sama dengan hari lain,
belajar di pagi dan mereview bersama
teman. IPA lumayan susah tetapi menurut saya tidak sesusah palajaran senbud
yang tidak pernah dikasih catetan. Karena ini saat saya mengerjakan senbud saya
merasa kesusahan. Setelah selesai saya langsung pergi ke les dan belajar IPS.
Saya dan temen saya terkaget karena ternyata kelas lain mempunyai catetan yang
lebih dan 10 lembar sementara buku catetan saya. Karena ini saya lansung
mencari dan mieminta catetan dari teman saya karena banyak ang keluar dari
catetan dan pak kasdi tidak pernah mengasih catetan.
Hari terkahir saya
stress karena IPS yang tidak ada catetan. Saya berdoa untuk mendapatkan nilai
yang memuaskan. Walau saya sangat takut
untuk menghadapi. Setealah selesai saya terasa lelah tetapi semangat juga
karena telah menyelesaikan PTS 2016
pengalamannya sangat bagus dan juga inspiratif
BalasHapuslumayan bbagus blognya saya setuju dengan isi blog ini
BalasHapuswkwkwk "korban seorang murid demi nilai yang bagus."
BalasHapusbtw keren kok tapi masih banyak pemilihan kata yang kurang tepat
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswahh bagus yan ceritanya
BalasHapus